Analisis Aliran Tradisional
Jenis
kata dalam aliran tradisional merupakan materi utama pembelajaran bahasa
disamping uraian kalimat atas subjek-predikat.kemudian pembagian jenis kata
mencapai delapan, yakni: nomina, pronominal, artikel, verba, adverbial,
preposisi, partisipium, dan konjungsi. Ada juga yang membagi menjadi tujuh,
yaitu: nomina, pronomina, verba, adverbia, preposisi, partisipium, dan
konjungsi.
Model
analisis aliran tradisional ada dua, yaitu model zandvoort dan model Fokker.
Contoh model zandvoort:
Adik
saya
akan membeli sepatu olah raga di malioboro besok siang.
S P
Kalimat
di atas hanya terdapat S (subjek) dan P (predikat).
Adik
saya
sebagai S (subjek)
Akan
membeli sepatu olah raga di malioboro besok siang
sebagai P (predikat)
Contoh model Fokker:
Adik
saya
akan membeli sepatu olah raga di malioboro besok siang.
S P O K. (tmpt) K. (wktu)
Kalimat
di atas terdapat S, P, O, K( tmpt), K (wkt)
Adik
saya
sebagai S (subjek)
akan
membeli sebagai P (predikat)
sepatu
olah raga sebagai O (objek)
di malioboro sebagai K (keterangan
tempat)
besok
siang sebagai K (keterangan waktu)
Analisis Aliran Struktural
Analisis
struktur bahasa berdasarkan unsure langsung. Ada empat model unsur langsung
tersebut, yakni model Nida, model Hockett, model Nelson, dan model Wells.
Analisis Aliran Transformasi
Analisis diwujudkan dalam bentuk diagram pohon dan rumus. Analisis dalam teori Transformasi dimulai dari struktur kalimat, dari kalimat turun ke frase menjadi frase benda (NP) dan frase kerja (VP), dan dari frase turun ke kata. Jika diinginkan lebih jauh lagi dari kata turun kr morfem-morfem.
Contoh:
Kalimat
“Hanter menangkap penyelundup itu” dapat di analisis sebagai berikut:
Diagram
pohon
Analisis
Aliran Tagmemik
Rumus yang dipergunakan dibuat serapi, selengkap,
dan setuntas mungkin. Berikut dikemukakan contoh analisis klausa transitif “Persiba
telah memasukkan lima gol”.
Rumus Klausa:
Rumus itu dibaca:
Klausa transitif terdiri atas tagmen subjek bersifat
wajib dengan peran pelaku (Plk) yang diisi oleh kata benda, tagmen predikat
wajib dengan peran statemen (Sta) yang disis ileh frase kerja, dan tagmen objek
bersifat wajib dengan peran penderita (Pdr) yang siisi oleh frase benda.
Adapun rumus lanjutan/rumus bawahannya adalah
sebagai berikut:
Sumber Buku: Soeparno. Aliran Linguistik.
Universitas Ahmad Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar